Tulungagung- Diskusi Kasih Solusi
(DIKSI) merupakan agenda tindak lanjut dari Manajemen Dakwah Serap Aspirasi (MD
SERASI) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen
Dakwah (HMPS MD). Agenda pertama dari HMPS MD ini dilaksanakan sore hari, pukul
15.00-16.00 WIB yang bertempat di basecamp MD dan disiarkan langsung melalui
Instagram @hmpsmd.uinsatu pada hari Minggu (06/03/2022).
Agenda ini dipandu oleh Fajar
Haris S. selaku anggota divisi Manajemen Pemberdayaan Organisasi (MPO) yang
selanjutnya dipantik oleh Rizky Yusuf S. selaku Koordinator divisi MPO. “Perdiskusian ini bertujuan untuk
meningkatkan perdiskusian mahasiswa Manajemen Dakwah agar lebih maksimal,
optimal karena kita mahasiswa itu tidak hanya sekedar belajar tapi kemampuan
bicara di depan umum dan diskusi kita itu harus.”, ujar Rizky.
Agenda ini tidak hanya membahas mengenai aspirasi dari mahasiswa yang pada hari selasa-kamis (01-03/03/2022) ditampung oleh HMPS MD melalui google form namun, pemantik juga menyosialisasikan pergantian nama HMJ menjadi HMPS. “Berganti menjadi HMPS karena kampus menjadi UIN, jajaran didalamnya harus mengikuti perkembangan dari UIN”, jelas Rizky. Menurut Zidan Nurfarid M., Mahasiswa MD bahwa kegiatan ini juga penting karena dengan ini mahasiswa akan lebih tau mengenai seluk beluk MD juga.
Selain itu, pemantik menunjukkan mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi di Manajemen Dakwah yaitu Muhammad Makrus Zaman yang memiliki dua karya, salah satunya yaitu buku ‘Dakwah dan Nasionalisme’ serta, merupakan direktur dari Pusat Studi Kader Dakwah (PSKD). Selanjutnya ada Hayinun Nafsiyah sebagai lulusan terbaik satu Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung pada Yudisium Wisuda ke-30.
Acara inti agenda ini yaitu
membahas aspirasi dan problematika yang dialami mahasiswa MD. Adapun pertanyaan
seputar HMPS yang mana perlu meningkatkan keserasian dan solidaritas tidak
hanya HMPS namun juga seluruh mahasiswa MD, dengan cara meningkatkan komunikasi
satu sama lain. Selain itu adapula keresahan mahasiswa mengenai kuliah offline dan online. Yang mana kebijakan ini HMPS tidak bisa menentukan, tapi
bisa memberikan info kepada mahasiswa MD yang mana HMPS bisa berkoordinasi
dengan Koorprodi MD yaitu Rohamt, S.Hum., M.Pd.I. “Untuk kebijakan offline online itu kita
dari pihak kampus menunggu
kebijakan dari yang atas yang namanya Kementerian Agama (KEMENAG) dan
setelah KEMENAG membuat kebijakan, itu
turun ke Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTKIN) yang ada di Indonesia, setelah
turun ke PTKIN akan dikelola lagi oleh rektorat, rapat, terus menentukan
kebijakan tersebut.”, tambah M. Aminuddin selaku Ketua Umum HMPS MD.
Maka dari itu untuk mengatasi
permasalahan mahasiswa, Rizky memiliki tips dan trik yaitu;
1. Harus
membuat jadwal kegiatan di buku agenda
2. Membuat
rincian kegiatan yang memiliki dateline
terdekat
3. Mengelompokkan
kegiatan berdasarkan kepentingan dengan membuat skala prioritas
4. Segera
mengerjakan pekerjaan, jangan menunda-nunda. Karena sesungguhnya menunda-nunda
itu pekerjaan setan.
Penulis: Admin
Ma shaa Allah full senyum maszze🙏
BalasHapusSemangat terus 👍
BalasHapusMantab banget jan jos�� semoga tambah jaya����
BalasHapusma shaa Allah Allahu Akbar 👏💞
BalasHapusKuerennn Masyallah❤️🔥
BalasHapus